Menjajal Sensasi Wahana Legendaris: Ayunan Jantra, Permainan Tradisional Bali yang Makin Dicari Wisatawan
- wayan yande
- 1 day ago
- 2 min read

Pulau Bali tak pernah kehabisan kejutan. Selain terkenal karena panorama alam, adat istiadat, dan seni budayanya, Bali juga menyimpan berbagai tradisi hiburan lokal yang unik dan penuh filosofi. Salah satu permainan tradisional yang kembali mencuri perhatian adalah Ayunan Jantra, sebuah wahana kayu berputar yang kini semakin langka namun tetap bertahan sebagai simbol budaya dan kearifan lokal.
Apa Itu Ayunan Jantra?
Ayunan Jantra merupakan wahana tradisional khas Bali yang menyerupai kincir angin kayu besar. Rangkaian roda kayu raksasa tersebut diputar secara manual, dan di sekelilingnya terdapat tempat duduk yang menampung orang untuk ikut berputar seiring roda berputar. Mirip seperti Ferris Wheel, namun versi tradisional, tanpa mesin dan tetap mengandalkan tenaga manusia atau sistem engkol.
Nama “Jantra” sendiri memiliki makna “roda” atau “lingkaran” dalam Bahasa Sansekerta, yang dalam konteks budaya Bali melambangkan siklus kehidupan. Oleh karena itu, Ayunan Jantra tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga mengandung makna simbolik akan putaran hidup, keseimbangan, dan keberanian.
Pengalaman Unik dan Menegangkan
Bagi yang belum pernah mencobanya, Ayunan Jantra memberikan sensasi yang luar biasa. Penumpang akan duduk di kursi kayu sederhana yang melekat pada roda, lalu perlahan-lahan roda akan diputar. Saat mencapai titik tertinggi, tubuh terasa melayang, diiringi terpaan angin dan perasaan tegang — sekaligus menyenangkan.
Dalam video liputan detikcom, terlihat para wisatawan lokal maupun mancanegara yang penasaran dan tak ragu mencoba wahana ini. Ada yang berteriak senang, ada juga yang menggenggam erat dudukannya dengan campuran rasa takut dan gembira. Sorakan penonton yang menyemangati juga menambah keseruan suasana.
Hadir Saat Festival dan Upacara Adat
Wahana Ayunan Jantra biasanya tidak tersedia setiap hari. Ia hanya hadir saat momen tertentu seperti festival desa (odalan), Galungan, atau saat hari jadi desa adat. Pemasangan wahana ini pun melibatkan gotong royong masyarakat lokal, mulai dari tukang kayu tradisional, pemuda banjar, hingga para tokoh adat.
Hal ini menunjukkan bahwa Ayunan Jantra bukan hanya wahana hiburan, melainkan juga bentuk pelestarian budaya dan solidaritas warga.
Menggugah Wisatawan untuk Belajar Budaya
Bagi para pelancong yang mencari pengalaman otentik, Ayunan Jantra adalah pilihan tepat. Selain menikmati keseruan yang tidak ditemukan di taman hiburan modern, mereka juga belajar langsung bagaimana masyarakat Bali memaknai hidup dan kebersamaan lewat simbol-simbol budaya.
Tidak sedikit wisatawan asing yang merasa kagum atas kesederhanaan namun dalamnya makna permainan ini. Beberapa bahkan menyebut pengalaman menaiki Jantra sebagai momen tak terlupakan selama liburan mereka di Bali.
Upaya Pelestarian dan Tantangan
Sayangnya, Ayunan Jantra semakin jarang ditemukan. Perubahan zaman, minimnya penerus tradisi, hingga tantangan dari regulasi keselamatan membuat eksistensinya mulai memudar. Namun begitu, beberapa komunitas budaya dan desa adat mulai aktif menghidupkan kembali wahana ini sebagai bagian dari paket wisata budaya.
Pemerintah daerah Bali pun diharapkan dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendanaan, pelatihan keselamatan, maupun promosi, agar permainan rakyat seperti Ayunan Jantra dapat bertahan dan menjadi ikon unik pariwisata Bali ke depan.
Ayunan Jantra adalah lebih dari sekadar permainan. Ia adalah perwujudan dari warisan budaya yang memadukan keberanian, semangat kebersamaan, dan filosofi hidup masyarakat Bali. Di tengah gempuran wahana modern, Ayunan Jantra hadir sebagai pengingat bahwa kesederhanaan bisa membawa kebahagiaan yang tak kalah besar — bahkan bagi mereka yang datang dari ribuan kilometer jauhnya.
Jika kamu berkesempatan liburan ke Bali dan menemukan Ayunan Jantra di festival desa, jangan ragu untuk mencobanya. Rasakan sensasi klasik yang tak lekang oleh waktu, dan bawa pulang cerita yang tak dimiliki semua wisatawan.
コメント